L.O.V.E. (Sinopsis)


***
 ‘Siap-siap ya...kita ke rumah teman ibu’Tapi tindakanku yang ingin memprotes perkataan ibu kalah cepat dari adikku
‘Yah ibu....aku sama kakak kan baru pulang sekolah,masih capek nih.....’
‘Ia ma....aku gak usah ikut ya...’
‘Eh..kok anak mama gitu sih....temenin mama dong sayang.....’Ma...bisa gak tidak menggunakan tampang memelas seperti itu?Aku kan jadi gak tega...
‘Ya udah deh,aku sama Via siap-siap dulu’kataku sambil meninggalkan mama dan adikku
***
‘Apa maksud kakak “ya udah deh,aku sama Via siap-siap dulu”?????’
Aku yang baru saja hendak berganti baju kaget melihat Via –adikku- tiba-tiba berada dikamarku
‘Lah,emangnya kenapa Vi???Toh hari ini lo gak ada kegiatan kan?’
‘Ya ampun kakak....bukan itu masalahnya...’
‘Ya terus??’
‘Kan males kak ikut acara kayak gituan..Gimana sih lo???’
‘Yaelah Vi,nyolot banget lo.Angep aja kita lagi observesi cowok cakep...’
‘Sorry ya my sista,gue udah nemuin si cakep itu.Jadi tinggal lo aja...’
‘Eh,lo udah???Sapa Vi???Kasih tau dong...’Wah,ini mah gawat.....masa aku dilangkahin sama adikku sendiri sih???
‘Tadinya sih gue mau cerita sama lo,tapi gak jadi deh....Oh ya,lo udah ditungguin sama mama tuh...’katanya sambil pergi dari kamarku.Sambil menggerutu gak jelas,aku melanjutkan kegiatanku yang tadi sempat terhenti
***
Sekarang,aku dan adikku –Via –beserta mamaku berdiri di depan sebuah rumah,yang kuyakini sebagai rumah ‘teman mamaku’ini.Mamaku pun memencet bel yang berada didepan pintu rumah itu,yang tak lama kemudian dibuka oleh seorang ibu-ibu yang berusia lanjut,yang mungkin adalah pembantu dirumah ini.
‘Oh,temannya Bu Siska ya?Silahkan masuk Bu,sudah ditunggu’sahut perempuan itu ramah,sambil mempersilahkan kami masuk.
‘Oh,makasih ya Bu.’jawab mamakku sambil tersenyum pada ibu itu
Kamipun duduk disofa yang ada diruangan itu,tapi dari tadi,aku dan Via mendengar suara alat-alat musik dari lantai atas.Sepertinya,anak teman mamaku ini sedang main musik.Tapi mendengar bunyi alat musik lainnya,aku menduga bahwa dia tidak bermain sendirian.
‘Eh,Mirna,lama tak bertemu’kulihat,mamaku dan tante itu sedang berpelukan
‘Ia,aku kangen banget sama kamu.Eh ia,ini anakku,kalo yang rambutnya pendek ini namanya Via’Viapun segera bersalaman dengan tante Mirna
‘Nah,kalo yang berbehel ini namanya Ify’Aku –Ify –segera bersalaman dengan Tante Mirna
‘Wah...anakmu cantik-cantik ya’kami –Aku dan Via –langsung saja tersipu-sipu mendengar komentar Tante Marni
‘Eh ia,anakmu mana?’tanya mamaku
‘Oh,dia lagi main sama teman-temannya.Tunggu bentar ya,biar aku panggilkan’jawab tante Mirna sambil naik ke lantai atas
Yah,setidaknya dugaanku betul,dia tidak sendirian
Tak lama kemudian,Tante Mirna turun dengan seseorang pemuda yang kira-kira seumuran denganku
‘Nah,kenalin nih Vi,Fy,ini anak tante,namanya Rio’kulihat,Rio mengerutkan dahinya sambil bersalaman dengan kami
‘Via’
‘Ify’
Tak lama kemudian dia pun membulatkan mulutnya,berarti tadi dia bingung mendengar nama kami dengan nada bacaan yang sama,Fi.
Tunggu,mataku yang salah atau tadi mendadak terkejut sehabis kami menberitahukan nama kami?
Mungkin mataku yang salah
‘Eh Yo,tawarin dong mereka liat band kamu latihan.Katanya Cakka baru konsen main kalo ada yang nonton’usul Tante Mirna,’Kalian mau?’tanya Tante Mirna kepada kami.
‘Boleh tante’jawab Via mewakili kami
‘Ya udah,kalian ikutin Rio aja ya’Riopun langsung berjalan didepan kami,sementara kami mengikutinya dari belakang.Diapun berhenti didepan pintu yang bertuliskan ‘ Our Room’ dan membukanya
‘Oi Cak,kalo sekarang lo gak konsen latihan juga,gue pites lo.Nih,ada yang mau nonton lo’kata Rio sambil menunjuk kami.Terlihat ketiga pemuda yang –sepertinya –tadi habis mengobrol melihat kearah kami.
‘Loh,Kak Alvin kok ada disini?’tanya Via heran
Oh ya,harus kuberitahu,Alvin adalah sepupuku dan Via
Alvin tertawa pelan’Adik-adikkku sayang,ini rumah sahabat sekaligus anggota band gue.’
‘Ooo,gue pikir anggota band lo cuma Kak Cakka sama Kak Iel’gumamku
‘Sebenarnya sih ia.Tapi sekarang kan Rio udah balik lagi dari Manado,jadi langsung kami masukin jadi anggota band ini.Nanti dia juga masuk disekolah kita kok.Kalo gue sih udah kenal dia dari SD’jelas Alvin.
‘Eh tunggu,lo berdua yang sering main sama Agni kan?’Dengan ragu kami mengangguk,dan sesuatu yang aneh terjadi
Cakka tersenyum lebar,terlalu lebar sampai kami merasa ketakutan
‘Cak,ekspresi lo sesuatu banget deh’kata Rio sambil menempeleng kepala Cakka ‘Gua tahu lo mau PDKT sama Agni,tapi tampang lo gak usah segitunya kali.Yang ada malah Agni yang kabur duluan sebelum lo PDKT-in’
Spontan,aku dan Via menganga.Agni?Agni si kapten basket itu?Agni yang cewek incarannya Sion?
‘Ah,lo mah gak bisa liat gua senang deh’gerutu Cakka sambil mengelus kepalanya.’Tumben lo diam aja Yel’
Iel yang dari tadi asyik memainkan senar gitarnyanya melirik Cakka sebentar dan mendengus’Kenapa emangnya Cak,lo kangen sama suara gue?Gue tahu gue itu ngangenin,tapi gue kan baru gak ngomong berapa menit’balasnya sambil tetap memainkan senar gitarnya.
‘Eh ia Vi,lo kok tumben irit ngomong?’tanyakku penasaran.Heran juga sih...
‘Gue lagi puasa ngomong.Lumayan buat nambah pahala’jawab Via simpel.Tapi aku yakin dia berbohong.Tidak mungkin dia diam tanpa alasan,apalagi alasan gak jelas seperti tadi.                                                                                                                                          
‘Jangan bilang kalo lo sama Iel bisa telepati,makanya diam-diaman aja.Ajarin kek,sapa tahu gue bisa ketemu dan ngomong lagi sama Shila....Aduh!!’pekik Alvin ketika kepalanya dijitak oleh ketiga sahabatnya –Iel,Cakka,Rio –dan mengelus kepalanya ‘Kasar banget lo jadi orang’katanya sambil menatap tajam mereka bertiga yang sedang tersenyum sambil mengangkat jari telunjuk dan tengahnya ke arah Alvin.Aku yang melihat tingkah mereka pun hanya tertawa,begitu juga Via.
Yang aku heran,kok bisa-bisanya Alvin masih menyukai Shilla,padahal mereka sudah lost contact semenjak SMA?
Dan siapa sangka,pada akhirnya kami malah semakin dekat dengan mereka berempat?
***
 ‘Lama banget lo Vi,darimana?’tanya Cakka melihat Via yang ngos-ngosan.
‘Tadi gue disuruh Bu Ira nganter buku kekelas Agni,habis itu iseng aja gue kerjain dia.Sekarang sih gue masih berhasil kabur.Paling gak sekarang gue aman,dia barusan dipanggil sama Pak Duta’jawab Via sambil merampas minuman yang ada didepannya,yang bahkan tidak dia ketahui milik siapa.
‘Sialan lo Vi,kalo calon cewek gue kenapa-kenapa gara-gara lo,gue pites deh’balas Cakka sengit
‘Alah,sok banget lo Cak.PDKT aja belum mulai-mulai,gimana bisa jadi cewek lo?’sindir Alvin,yang langsung membuat semuanya tertawa,sementara Cakka hanya memaki ucapan Alvin dalam hati
 ‘Oh ia,ini jus punya siapa?Elo Kak?’tanya Sivia sambil melihatku.
Aku yang sedari tadi membaca novelku langsung saja menunjuk si pemilik minuman itu ‘Liat aja orang yang ada didepan lo.Itu tuh pemiliknya’
Langsung saja Sivia melihat kearah yang kutunjuk.Mungkin terlalu kaget,sampai-sampai matanya terbelalak.Jus itu milik Iel,yang sedari tadi memandangnya dengan sinis.
‘Enak gak jusnya?Gue soalnya belum sempat minum tuh’tanyanya sinis.
Sivia yang merasa tidak enak,langsung saja minta maaf ‘Aduh kak,maafin ya.....Aku beliin yang baru deh ya,tapi kakak maafin loh’Tanpa menunggu jawaban dari Iel,Via segera pergi menuju stand minuman,sementara Iel hanya mengelengkan kepala.
‘Oi Yel,sampai kapan lo nyembunyiin perasaan lo?’tanya Alvin ketika Sivia sudah menjauh.
‘Tau tuh ,orang Sivianya juga suka sama lo..’tambahku.
Sepulang dari rumah Rio tempo hari,Via akhirnya memberitahuku bahwa ia menyukain Kak Iel,pada saat Sivia mewakili sekolah dalam sebuah lomba bersama Iel.Sementara Iel sendiri juga meyukai Via,tapi Iel menyukai Via pada saat dia me-MOSkan Via.Entah bagaimana menurut kalian,tapi menurutku kisah ini sedikit...aneh,tidak biasa dan seperti sinetron
‘Lagian lo aneh deh,masa lo malah sinis sama cewek yang lo suka?Aneh bener’tambah Cakka.
‘Gue juga gak tahu.Spontan gitu aja’jawab Iel jujur.Sementara kami hanya menggelengkan kepala mendengar pengakuannya.
‘Kenapa lo gak tembak dia aja sih Bro?’tanya Rio heran.
‘Ia Yel,kurang apa lagi sih lo?Lo udah tahu dia suka sama lo,kasian dia digantungin kayak gitu.Dia itu tiap malam curhat kenapa kelakuan lo beda banget sama dia.Dia aja sampai mikir lo itu benci sama dia’kataku memberi informasi.Sontan saja mereka –Rio,Alvin,Cakka terutama Iel –terkejut mendengarnya.
‘Lo serius Fy?’hanya itu yang bisa Iel ucapkan.
‘Banget sebanget bangetnya Iyel......Dia aja sampai mikir lo suka sama gue’
Heningpun terjadi diantara kami,menunggu kata-kata yang akan Iel keluarkan.Sampai kami tidak sadar ada seseorang yang mendekati kami.
‘Ini kak jusnya.Maafin ya kak...’kata orang itu –yang sukses membawa kami kembali ke alam sadarnya –dan memandang orang itu,yang tak lain adalah Via.
Entah apa yang dipikirkannya,dia malah berdiri dan menatap adikku dengan tajam ‘Lo bisa gak gangguin gue?’
Entah apa yang dipikirkannya,tapi aku sangat khawatir terhadap hubungan mereka.
Tanpa aba-aba,Sivia segera lari menjauh dari kami.Akupun segera mengejarnya,tidak mungkin aku membiarkan adikku sendiri kan?Sementara aku menyusul Via,Iel menyusulku,diikuti oleh Rio,Alvin dan Cakka.
Entah hanya perasaanku atau memang semua siswa memandang kami?
Mungkin mereka hanya heran melihat adegan kejar-kejaran kami yang tak biasa
***
Pada saat aku berhasil menyusul Via,aku melihat suatu pemandangan yang –sangat –langka , Via menangis.Langsung saja aku memeluknya untuk menghiburnya.
‘Vi,udah...jangan nangis...’hiburku,sementara Via terisak di bahuku
‘Aku udah berusaha sabar kak hadapi dia,tapi hasilnya??’
Sehabis mengatakan hal itu,Via langsung melepaskan pelukanku dan berlari.Pada saat itulah aku merasa sesuatu,sesuatu yang buruk.
Kami tidak akan seperti dulu lagi.
***
‘Fy,nampak Via gak?’
‘Kalo gue nampak,gue udah langsung hubungi kalian berempat kale....Masalahnya,gue gak ada ketemu sama dia’
‘Ya udah deh,gue pergi dulu.Kalo nampak Via kasih tau ya Fy...’
‘Pasti’
Tak lama setelah pemuda itu –Iel –pergi,Riopun datang menghampiriku,tentu saja bersama Cakka dan Alvin
‘Gimana Fy,dia masih betah?’tanya Alvin
 ‘Kayak yang lo liat sendiri deh Vin.Gue aja sampe heran,dapat energi dari mana tu anak tiap hari kelilingin sekolah’
‘Jangan lupa energi adek lo yang bikin kita gak bisa nemuin dia disekolah,padahal kita udah keliling-keliling sekolah’tambah Rio
Semenjak kejadian dikantin,hubungan Iel dengan Via merenggang.Sejujurnya,hubungannya dengan kami –Aku,Rio,Alvin dan Cakka –pun merenggang.Aku memang masih bertemu dengannya.Tapi kami tidak pernah lagi saling curhat seperti dulu,salah satu moment yang kurindukan dengannya,bahkan kami tidak pernah lagi pulang-pergi bersama semenjak kejadian itu,bagaimana mungkin aku tidak terus kepikiran tentangnya?Untung saja orang tua kami sedang berada diluar negeri,sehingga mereka tidak mengetahui masalah ini.
Lain aku,lain pula Iel.Dia sangat syok ketika melihat Via menangis dan bermaksud minta maaf,tapi semenjak kejadian itu,Iel belum sekalipun bertemu dengan Via.Jangankan bertegur sapa atau berpapasan,melihatnya sekilas saja belum pernah.Karena itu,Iel selalu datang cepat dan menunggu Via dipintu gerbang atau kelasnya,mencarinya saat istirahat,bahkan kami –Aku,Rio,Alvin,Cakka –harus memberitahu Pak Satpam supaya menyuruhnya pulang.Bagaimana tidak,dia selalu pulang dari sekolah sekitar jam 6 sore hanya untuk menunggu Via.
Mungkin kalian pikir aku bisa menasehatinya dirumah,tapi lupakan saja pilihan itu.Via tidak pernah mengijinkanku lagi masuk kekamarnya,bahkan kami tidak pernah berbicara lagi dirumah,palingan hanya saling lirik saja.Bahkan kami tidak berangkat dan pulang bersama lagi,sampai supirku heran melihatnya.Untung saja aku bisa memberi alasan yang tepat sehingga Pak Rinda –supirku –tidak curiga.
Sebagai seorang kakak,wajar bukan kalau aku menjadi tertekan?
‘Tenang aja Fy’kata Rio sambil menepuk pundakku,’kita serahin aja sama si Iel’
***
TOK TOK TOK
‘Masuk aja,gak dikunci kok’
Ketika mendengar suara pintu dibuka,aku pun mengalihkan mataku dari novel yang sedang kubaca untuk melihat siapa yang memanggilku.Entah mataku mulai bermasalah atau apa,aku melihat siluet Via didepan kamarku,melangkah dengan pasti kearahku yang pasti sedang terbengong-bengong melihatnya.Saking kagetnya,aku tidak sadar bahwa ia memelukku erat,yang segera menyadarkanku bahwa aku tidak sedang bermimpi.
‘Loh Vi,kamu gak marah lagi sama kakak?’tanyaku polos.Segera saja dia melepaskan pelukannya dan menatapku dengan wajah merajuknya,tak lupa dengan nada manja yang membuatnya semakin imut.
‘Ih.....kakak kok mikir kayak gitu sih??aku gak pernah marah kok sama kakak,tapi malu’
‘Hah?malu kenapa Vi?’Sekarang dia menggaruk kepalanya.Mungkin bingung bagaimana menjelaskannya padaku,atau kesala karena aku tidak mengerti maksud perkataannya.Apapun itu,aku senang kami bisa berbicara lagi.Aku sangat merindukan suasana ini.
‘Ya.....karna nuduh kakak yang bukan-bukan.Habis,waktu itu Kak Iel bikin badmood ,jadinya kepikiran kayak gitu.Kakak gak marah kan?’
Langsung saja aku memeluknya dan menghabiskan waktu kami untuk bercerita.
***
‘Yel,lo beneran nembak si Via hari Jumat?’
Iel yang sedang ayik menggambar –yang sangat kuyakini gambar Sivia –terlihat sangat terkejut mendengar pertanyaanku,lebih terkejut lagi ketika melihat disampingku sudah berada Rio,Alvin dan Cakka –yang jujur saja,tersenyum penuh arti kepada Iel –
‘Hehehehehe,ia Fy.Kok lo tau sih?’ya ampun,apakah dia sudah lupa kalau aku adalah kakaknya?
Cinta memang berbahaya sekaligus manis
‘Gak penting si Ify tau dari mana Yel,yang penting gue udah sudah menunggu-nunggu untuk ngatain ini.Gue tunggu traktirannya di kantin.Gak pake lama ya Yel’kata Cakka sambil berlari menuju kantin bersama Alvin dan Rio.
Aku hanya menggelengkan kepalaku melihat mereka,dan juga ketika melihat Iel yang berjalan mengikuti mereka sambil melihat isi dompetnya.Sementara aku pergi ke kelas Sivia dan Agni,tidak mungkin bukan aku melupakan mereka?
Lagipula,aku tidak akan tahan dikepung oleh 4 lelaki.
*** 
Hmmmm,ada yang mengerti gak?Sebenarnya maksud cerita ini itu....(Sebenarnya,saja bingung juga mau jelasinnya kayak gimana).Yang jelas,cerita ini ada 4 bagian,bagian pertamanya pasti SivIel(karna cuma SivIel yang paling pasti mereka jadiannya).

Yah,pokoknya seperti itu.Kalo gak ngerti maafin aja ya >.< 

Komentar

Postingan Populer