L.O.V.E. - ( L for Lucky)
Baiklah,cerpen sambungan gaje dan super aneh ini berlanjut.Bila terjadi kesalahan penulisan,harap maklum ya,masih amatiran soalnya.Oh ya,ketika gue iseng ngecek LOVE - Prolog,gue menyadari ada hal-hal yang salah terketik,tapi sudah gue perbaiki.Silahkan dibaca lagi ya,maaf merepotkan =)
Ya sudah,silahkan baca cerita tak jelas ini,hope you like it
***
Ya sudah,silahkan baca cerita tak jelas ini,hope you like it
***
L.O.V.E. ( L for Lucky )
I’m so lucky I can
failing in love with you
***
‘Hmmm,adik - adik kelas yang lugu’
Itulah pendapat Gabriel Stevent Damanik ketika melihat
adik-adik kelasnya itu sedang melihat kesana kemari –bahkan ke semak semak
–hanya untuk mencari inti OSIS dan MOS yang memang sengaja menyembunyikan diri dari mereka,supaya membuat mereka
semakin tersiksa selama Masa Orientasi
Siswa tahun ini.
Hey,memang apa lagi enaknya menjadi anggota MOS bila tidak
bisa menyiksa adik kelas kalian?Hanya sekaranglah kesempatan terakhir menyiksa
adik kelas,sebelum mereka akan disiksa saat OSPEK ,apalagi bagi siswa kelas XII
Bagi kalian yang pernah mengalami masa-masa MOS –yang
sebenarnya pasti sudah pernah kalian alami –pasti tahu perasaan kesal yang
melanda karena tidak bisa menemukan para petugas inti MOS yang sangat
dibutuhkan tanda tangannya,dan mengutuk mereka dalam hati.Dan tak lupa para
pengurus inti OSIS dan MOS yang mungkin sedang menertawai adik kelas mereka
dalam hati,seperti yang dilakukan Gabriel,yang akrab disapa Iel ini dari tempat
persembunyiannya.
Setelah kerumunan anak-anak kelas X tak nampak lagi,Iel pun
langsung mengambil I-Podnya dan mendengarkan lagu yang sangat disukainya,untuk
menghilangkan kebosanannya.Ia begitu terhanyut sampai tidak menyadari bahwa
salah satu anak bawang itu sedang asyik
memperhatikannya,untuk memastikan apakah benar pemuda ini adalah ketua MOS,yang
sangat dibutuhkan tanda tanganya.Setelah yakin,iapun mengumpulkan segenap
tenaganya untuk memanggilnya.
‘Kak,boleh minta tanda tangannya gak?’
Melihat Iel yang tidak melihatnya kearahnya,dia yakin bahwa
pemuda terlalu asyik mendengarkan lagu dari earphone-nya itu.Karna itulah gadis
itu mencabut salah satu earphone-nya dan mengulang pertanyaannya lagi.
‘Kak,boleh minta tanda tangannya gak?’
Iel yang mendengar suara itu langsung saja terkejut ketika
melihat lawan bicaranya itu berada disampingnya.DISAMPINGNYA!
Mungkin Iel terkesan terlalu berlebihan,tapi kalo kalian
mengetai tempat persembunyian Iel,mungkin kalian tidak kalah terkejutnya
dengannya.Tempat persembunyian Iel adalah : Diatas sebuah pohon terlebat dan
tertinggi disekolah mereka ,dan gadis itu sedang duduk diatas sebuah dahan
persis disampingnya,padahal jarak mereka ke bawah agak jauh,apalagi mengingat bahwa
yang disampingnya ini seorang perempuan.
‘Lo bisa manjat?’tanya Iel kagum
‘Ia kak,kan pake celana training.Kalo kayak sekolah yang
lain pake rok,baru gak bisa’jawabnya kalem
Sekarang baru Iel mengerti kenapa SMA Raina Jaya –atau yang
lebih dikenal dengan SMA Raja –mewajibkan peserta MOS untuk memakai celana
training,kaus santai dan atribut MOS yang simple dan gampang dibawa
‘Oh,baiklah kalo begitu’bukannya mengambil buku gadis itu
dan memberikan tanda tangan, dia malah mengeluarkan BB-nya dan mengetik sesuatu
‘Kak,kakak tanda tangan dibuku aku loh Kak,bukan di BB
kakak’katanya kesal
‘Bukan gitu adek kelas imut,gue lagi kasih tau sama mereka
ciri-ciri lo,biar begitu mereka liat lo dari tempat persembunyian lo,mereka
langsung nyamperin lo dan kasih tanda tanganya’jawab Iel sambil tertawa kecil,masih
asyik dengan BB-nya
Dan langsung saja gadis itu terkejut –karena dibilang imut
–sekaligus bingung.Apa hubungannya dia berhasil menemukan Ketua MOS ini dengan
para anggota inti OSIS dan MOS?
‘Loh kak,kok kayak gitu?’
‘Kami udah punya peraturan,kalo misalnya ada adek kelas yang
berhasil nemuin salah satu dari kami,kami bakalan kasih tau yang lain,sehingga
bila mereka liat lo,mereka akan kasih lo kode dan lo tinggal minta tanda
tangan,apalagi yang lo temuin gue.Sementara tempat persembunyian gue susah buat
dipikirkan,apalagi cewek kayak lo.Tapi lo gak boleh ngasih tahu ini sama temen
lo,kalau ketahuan,lo bakalan kena hukum.’
‘Oooooo’jawabnya singkat
‘Oh ya,nama lo siapa?’tanya Iel
‘Sivia Azizah,tapi sering dipanggil Via’jawab gadis itu
***
‘Woi,lo bisa gak sih samperin tu anak langsung?Lo udah kayak
stalker tau gak?’
Entah apa yang salah dengan ucapan pemuda berwajah oriental
itu,yang jelas ia langsung mendapatkan satu pukulan dikepalanya
‘Aduh...Sialan lo Yel,kan gue cuma kasih saran’kata pemuda
itu
Iel –pemuda yang memukul si pemuda berwajah oriental –hanya
menatapnya malas,dan kembali pada objek
yang tadi sedang dilihatnya
‘Lo udah lupa kejadian waktu gue suka sama si Angel
ya?’balasnya
Pemuda berwajah oriental itupun berpikir sebentar,mengingat
kejadian saat sahabatnya ini menyukai Angel,dan tertawa
terbahak-bahak,sementara Iel hanya memutarkan kedua bola matanya,malas melihat
reaksi sahabatnya
‘Hahahahahahaha.......ia ia.Sorry,gua lupa total soal
kejadian itu’
Iel sama sekali tidak mendengarnya,masih asyik melihat objek pemandangannya itu,dan baru
kembali memperhatikan sahabatnya ketika objek
pemandangannya sudah pergi dari kantin
‘Oh ia,mana si Cakka Vin?’
Alvin –pemuda berwajah oriental –itu hanya menggelengkan
kepala,prihatin terhadap sahabatnya ini,sambil membatin betapa berbahayanya
cinta
Cinta bisa membuat orang melupakan apapun,bahkan sahabatmu
sendiri
‘Si Cakka tadi dipanggil Pak Duta,nyusun strategi untuk
turnamen’
‘Loh,kok kita malah disini?Kita ini juga anggota inti basket
buluk’kata Iel sambil menempeleng Alvin
‘Makanya,dipikiran lo jangan si Sivia doang.Kan tadi Pak
Duta bilang diskusinya sama si Cakka dulu,baru nanti pas eksul dibahas lagi
bareng anggota lain’
Iel hanya cengegesan,mengingat objek pemandangannya beberapa minggu ini,sementara Alvin hanya
menggelengkan kepala
***
‘Aduh,Bu Ira kayaknya cari masalah deh,udah tau gue ikutan
turnamen juga’batin Iel
Bagaimana mungkin ia tidak kesal jika menjelang turnamen
penting dalam sejarah hidupnya –baiklah,ini memang terdengar terlalu
berlebihan,tapi ini yang sedang Iel
rasakan –dia malah harus melatih adik kelas untuk olimpiade Kimia?Walaupun
hanya melatih adik kelas yang akan mengikutinya,tetap saja hal itu akan membuat
waktunya terbagi.
Yang lebih penting lagi,kenapa dari semua siswa yang pernah
mengikuti olimpiade kimia –yang cukup sering diadakan –haruskah dia yang
terpilih?
Mungkin Iel masih merutuki nasibnya,sampai secara sekilas
melihat ruangan Bu Ira.Bukan Bu Ira yang membuatnya terpana,tapi perempuan yang
ia yakini perwakilan sekolah untuk
Olimpiade Kimia yang entah mengapa tidak
lagi terlihat terlalu buruk dimatanya.Perempuan yang akhir-akhir ini selalu
ada dipikirannya.Perempuan yang –entah mengapa –ingin sekali dia lindungi.
Perempuan yang bernama Sivia Azizah,yang selalu dipanggil
teman-temannya Via
Tanpa berpikir panjang,langsung saja dia mengetok pintu Bu
Ira sambil mengucapkan salam
‘Permisi Bu’
‘Oh ia,silahkan masuk Nak Gabriel’balas Bu Ira ramah.Iel
langsung saja masuk dan duduk di samping perempuan yang ia yakini Via
‘Nah Iel,ini dia perwakilan sekoah kita untuk olimpiade
kimia kali ini,namanya Sivia.Bisa kan kamu membagi waktumu untuk melatihnya dan
turnamen basket?’
‘Ya Bu,tentu saja bisa’
Bu Ira tidak perlu tahu bahwa alasan Iel menerima tawaran
ini karena siswi yang akan dilatihnya adalah Sivia.Bu Ira juga tidak perlu tahu
bahwa dia sempat ingin menolak tawaran ini
Yang perlu Bu Ira tahu hanya Iel bersedia melatih siswi
untuk olimpiade kimia ini,dengan sukarela
‘Baiklah,sekarang silahkan kalian diskusikan dimana dan
kapan kalian akan memulai latihan ini.Olimpiadenya akan dilaksanakan dalam
waktu 2 bulan lagi’
‘Baiklah Bu,kami permisi’pamit Sivia,diikuti oleh Iel
Setibanya diluar,tiba-tiba Iel malah pergi menjauh dari
Via.Via yang heran,langsung saja mengikutinya.Bukannya mereka seharusnya
membahas tentang olimpiade ini ya?
Karna terlalu asyik mengikuti Iel,dia tidak menyadari Iel
sudah berhenti –sampai ketempat tujuannya –sehingga Via menabrak punggungnya
dan mengelus dahinya.Iel hanya berdecak pelan
‘Lain kali hati-hati’katanya dingin
Kata-kata itu membuat Via sangat kaget.Ia tidak mungkin
melupakan orang yang telah menyelamatkannya dari hukuman ala MOS,sehingga ia
masih mengingat semua hal tentangnya,kejadian di atas pohon pada saat hari
kedua MOS.
Juga nada suara yang pernah didengarnya di atas pohon itu,nada
suara yang menyenangkan dan –entah dia sadari atau tidak –sanggup
menenangkannya.Menghanyutkannya.
‘Ma...maaf kak’jawabnya gugup
Sivia sama sekali tidak tahu bahwa Iel sedang memaki dirinya
sendiri dalam hati.Mengapa dia selalu bertingkah seperti ini ketika ia sedang
dekat dengan perempuan yang disukainya?Kenapa dia selalu memberi kesan bahwa
dia membenci perempuan yang
disukainya?
Hal inilah yang membuatnya tidak pernah merasakan indahnya
memiliki kekasih yang selalu peduli padamu,menanyakan keadaanmu setiap
hari,menasehatimu bila melakukan hal yang salah,semua hal yang dirasakan orang
yang sedang dimabuk cinta.Tapi yang ia selalu rasakan adalah patah hati yang
terus berlanjut,dan mungkin tidak
akan pernah berhenti
‘Gue bakalan sering latihan basket karena turnamennya sudah
dekat,sementara olimpiade ini masih dua setengah bulan lagi.Mungkin waktu luang
gue cuma hari Minggu.Lo gak ada acara kan minggu besok?’
‘Gak ada kak.Jam berapa kita latihannya?’
‘Pokoknya dari jam tiga sore kita udah mulai.Mana alamat
rumah lo?’
Sivia yang masih bingung dengan perlakuan Iel yang berbeda
langsung saja menulis alamat rumahnya di BB Iel
‘Ok.Sampe ketemu hari minggu’
Setelah Iel pergi dari taman itu,Via hanya mengangkat bahu
dan pergi kekelasnya,sementara Iel hanya berguman terus menerus
‘Lo bodoh banget sih Yel?’
***
‘Vi,lo kenapa sih kayak cacing kepanasan gitu?Masih pagi
juga’tanya Ify,heran melihat tingkah adiknya yang tidak seperti biasanya,dan
berdecak kesal melihat Via yang tidak mendengarnya
Sementara Via cuek saja mendengar pertanyaan kakaknya,masih
sibuk membersihkan ruang tamu
‘Bentar lagi siap kok kak,santai aja.Habis itu tinggal
bersihin gazebo sama kamarku deh.Kalo kamar mandi biar Bibi aja yang ngurus’
Baiklah,Ify sudah tidak tahu lagi apakah ada kontes
kebersihan rumah di kompleksnya,atau memang adiknya yang sedang belajar untuk
menjadi pengganti Bi Irma membersihkan rumah jika wanita setengah baya itu
pulang kekampung,yang jelas adiknya bertingkah sangat aneh hari ini,terlalu aneh malah.
‘Terserah lo deh,gue kerumah temen gue dulu.Mungkin nanti
malam baru balik.Hati-hati lo dirumah,apalagi nanti sama cowok yang bakal
ngajarin lo itu’kata Ify dan pergi dengan mobilnya
Yang tidak Ify ketahui,Via sebenarnya juga bingung melihat
tingkahnya sendiri.Yang jelas,ia ingin ketika Iel datang kerumahnya,rumah ini
tidak berantakan.Tapi bukannya dia bisa menyuruh Bi Irma untuk
melakukannya?Mengapa tiba-tiba dia ingin melakukannya sendiri?
Entahlah,dia sudah tidak mau tahu lagi.Yang terpenting,dia
harus segera menyelesaikan pekerjaannya supaya ia masih sempat bersiap-siap
sebelum Iel datang
Aduh,kenapa ruang tamunya luas sekali sih?
***
Iel memperhatikan rumah itu sekali lagi,sambil
mengingat-ingat ciri-ciri rumahnya.Setelah ia yakin bahwa itu adalah rumah
Via,entah mengapa dia merasa sesak did dadanya
‘Gue kenapa sih?Ini kan cuma kerumah Via doang,kok deg-degan
gini ya?Ato jangan-jangan gue udah kena penyakit jantung?Duh,habis ini gue ke
dokter deh’batin Iel
Sambil berusaha bernafas,iapun menekan bel rumahnya.Dan Iel
langsung terpesona ketika melihat Via
dengan pakaian rumahnya.Sederhana,tapi mampu membuatnya terpesona
‘Oh,kakak ya.Kita disini saja ya belajarnya,sampai jam
berapa?’
Iel langsung sadar bahwa ia akan menantikan hari ini setiap
minggungnya
***
Hari ini hari terakhir latihan mereka,karna mengingat bahwa
besok adalah hari Olimpiade Kimia dimulai
‘Jadi gimana,lo ngerti kan?’
‘Ngerti kok kak,makasih ya’
Jujur saja,sebenarnya Iel sama sekali tidak mau saat-saat
ini berakhir.Karena itulah,ia sengaja memberikan soal-soal sulit,yang bahkan
tidak ada di olimpiade itu,supaya memperlama waktu mereka berdua
‘Oh ya kak,sekarang kan sudah malam.Kakak gak pulang?Nanti
dicariin orang tua kakak loh’kata Via
‘Ya udah,gue pulang dulu.Lo bisa beresinnya sendiri
kan?’tanyanya
‘Bisa kok kak,tenang aja’jawab Via,sementara Iel hanya
menghela nafas,tidak rela bahwa ini adalah hari terakhirnya melatih Via
‘Ya udah,gue pulang dulu.Sorry besok gue gak bisa
datang,besok final basket’pamit Iel
‘Ya kak,gak apa-apa kok.Makasih ya kak,atas latihannya’kata
Via sambil membereskan peralatannya,sementara Iel pulang
Pada saat itulah Via menyadari sesuatu
Iel memang terkadang bertingkah cuek dan dingin,tapi dia
tahu bahwa sebenarnya Iel baik dan pengertian dari sikap dinginnya itu.Iel
seperti sebuah kotak yang penuh misteri,yang membuatnya tergoda untuk
membukanya.Setelah ia berhasil membuka kotak itu,dia akan menaruh hatinya
didalamnya,karna ia merasa yakin
menyukai pemuda itu.
Pemuda yang penuh dengan misteri
***
‘Yel,lo kenapa sih daritadi diem gitu?Ada masalah?’
Mendengar suara itu,Iel langsung saja mengalihkan
perhatiannya kepada pemuda berkulit coklat itu
‘Ah,gak kok Yo,kayak biasalah’jawabnya
Rio –pemuda berkulit coklat –itu hanya memandang sahabatnya
ini prihatin,tapi tidak jadi berkomentar lantaran keburu dipanggil oleh
ibunya,dan pergi dari kamarnya
‘Gue tau lo emang sedih gak bisa dekat sama Via lagi,tapi lo
jangan gini juga dong Yel.Lo gak kasian sama si Rio?Kan gak enak sama dia’tanya
Cakka,memberitahu Iel
‘Gue tau itu
Cak,nanti gue minta maaf sama dia’kata Iel,sementara Cakka kembali asyik
memainkan drumnya,Alvin dengan bassnya,dan Iel dengan gitar klasiknya,sampai
Rio datang
Bukan kedatangan Rio yang membuat mereka kaget,melainkan dua
orang yang entah mengapa berada dibelakang Rio,Via dan Ify,kakaknya
De ja vu apa ini?
***
(Anggap kejadian perkenalan dan dikantin itu sudah
lewat,bila tidak tahu,silahkan baca LOVE – Sinopsis )
Seperti hari-hari biasanya,Iel kembali mengelilingi sekolah
tercinta ini dengan semangat.Ia betul-betul harus bertemu dan berbicara dengan
gadis itu,harus.Semua situasi ini sudah
jauh dari kata terkontrol,dan dia harus membuat situasi ini.Setidaknya situasi
dengan gadis berambut pendek itu harus dihentikan,sekarang juga
‘Hmmm,bagaimana
caranya ya gue bisa ketemu sama dia?’pikir Iel
Mungkin memang sudah saatnya masalah ini diselesaikan,karena
dia langsung mendapat sebuah ide yang menurutnya
cukup brilian.
‘Gue emang bego.Kenapa
ide ini gak pernah kepikiran ya?’
***
‘Loh,apa ini?’
Pada pagi-pagi biasanya,dia tidak pernah mendapati apapun
diatas mejanya,tapi hari ini dia menemukan sebuah kertas diatas mejanya
Gue suka sama lo,lo mau gak jadi pacar
gue?
Via memutuskan untuk tidak memperdulikan surat itu dan
langsung membuangnya.Ketika dia hendak menaruh buku-bukunya dilacinya,ia malah
mendapat sebuah surat
Lo gak percaya?Kalo gak percaya coba
deh lo pergi ke taman belakang sekolah.Gue tunggu
PS : Lo berdiri dibawah salah pohon
disana ya,gue berani jamin lo pasti langsung tahu gue dimana
Via sebenarnya ingin mengacuhkan surat ini,tapi karna rasa
penasaran yang besar –dan sekolah juga masih lama dimulai –iapun memutuskan untuk
pergi ke taman belakang sekolah
***
‘Sebenarnya gue gila atau bodoh sih?’batin Via
Kenapa dari banyak pohon dihalaman belakang sekolah
mereka,dia malah memilih berdiri dibawah pohon ini?Kenapa dia langsung menunggu
penulis surat rahasia itu dibawah pohon pertemuan pertamanya dengan pemuda itu?
Tiba-tiba saja sebuah kertas jatuh didepannya,iapun
membacanya
Coba lo liat ke atas,Gue yang
bikin surat ini.Lo terima gue gak
Bingung,Viapun langsung melihat siapa keatas,dan
terkejut.Bahkan sangat terkejut sampai harus mencubit pipinya dan menutup
mulutnya,yang sudah terbuka sedari tadi
Apakah pernah dia pernah bermimpi Iel
menyukainya?Pernah.Tapu dia sama sekali tidak pernah bermimpi Iel akan menembaknya,ditempat pertemuan pertama
mereka ini?Ini terlalu tidak mungkin
untuk sebuah mimpi,apalagi kenyataan
Melihat ekspresi Via yang sangat terkejut,diapun turun dari
pohon itu,mendekati Via,dan memberikan sebuah kertas lagi.Via-pun langsung
membacanya
Sebenarnya aku mau ngomongin
hal ini secara langsung,tapi....lo tahu sendirikan hubungan kita lagi kayak
gimana?Jadi gue kasih surat ini,karna gue gak bisa ngomong sama lo.Gue bukannya
takut ngomong langsung,hanya aja gue salting kalo ngomong sama lo.Makanya
setiap gue ngomong sama lo,nada bicara gue kesannya nyindir,dingin,dsb.Itu
bukan karna gue benci sama lo,tapi emang gue selalu kayak gini.Jadi,lo mau
terima gue?Nerima semua kekurangan gue?
Sekarang Via sudah tidak sanggup berbicara lagi.Dia terlalu
bahagia untuk berbicara,bahkan terlalu bahagia untuk bernafas.Satu-satunya hal
yang bisa ia lakukan adalah menangis,menangis karna terlalu gembira,dan
langsung memeluk Iel sambil menangis,sambil bergumam
‘Aku mau Kak,aku mau’
Mengehtaui Via sedang menangis,ia langsung berusaha
melepaskan pelukan Via,dan menghapus air matanya
‘Makasih’jawabnya tulus,membuat Via yakin bahwa ia membuat
keputusan yang benar
‘Oh ya Vi,aku mau nanya’kata Iel tiba-tiba
‘Mau tanya apa Kak?’tanya Via bingung
‘Menurut kamu Rio cocok gak sama Ify?’
***
Ok,cerita gak penting ini sudah dipos.Kalo gak ada bagus-bagusnya,maklum aja ya
Komentar
Posting Komentar